BerandaArtikelMengenal Kabel Bawah Laut: Lebih dari 99% Trafik Data Internet di Indonesia Bergantung pada Kabel Bawah Laut
article-image

06 May 2025

Mengenal Kabel Bawah Laut: Lebih dari 99% Trafik Data Internet di Indonesia Bergantung pada Kabel Bawah Laut

Di era digital saat ini, internet menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat global, termasuk di Indonesia. Mulai dari komunikasi, bisnis, pendidikan, hingga hiburan, semua sektor akan mengandalkan konektivitas internet yang stabil dan cepat. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa hampir seluruh data yang kita akses setiap hari, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, melewati jalur tersendiri yang ada di dasar laut. Jalur tersebut biasa kita kenal dengan kabel bawah laut, infrastruktur krusial yang menyokong lebih dari 99% trafik data internet di Indonesia saat ini.

Apa Itu Kabel Bawah Laut?

Kabel bawah laut (submarine cable) adalah jaringan kabel serat optik yang dibangun dan diletakkan di dasar laut untuk menghubungkan berbagai wilayah geografis. Kabel ini digunakan untuk mengirimkan data dalam bentuk pulsa cahaya dengan kecepatan tinggi dan kapasitas yang sangat besar. Kabel serat optik memiliki kemampuan mentransmisikan data hingga terabyte per second, menjadikannya pilihan prioritas dibanding dengan metode lain seperti satelit dan BTS.

Fun fact nya, kabel bawah laut pertama kali dikembangkan sekitar abad ke-19 untuk keperluan telegraf. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini kabel bawah laut digunakan untuk konektivitas internet, komunikasi suara, dan berbagai layanan digital lainnya. Setiap kabel dapat berisi hingga ratusan serat optik, yang masing-masing dapat mengangkut data dalam jumlah besar.

Struktur Kabel Bawah Laut

Kabel bawah laut saat ini dirancang agar tahan terhadap tekanan besar di dasar laut, gangguan elektromagnetik, serta kerusakan fisik. Umumnya, kabel ini terdiri dari beberapa lapisan pelindung, antara lain:

  1. Core fiber adalah  Inti kabel yang membawa sinyal cahaya.

  2. Cladding yaitu Lapisan pemantul yang menjaga agar sinyal tetap berada dalam inti.

  3. Buffer coating sebagai Pelindung utama serat optik dari kelembapan.

  4. Steel wire armor merupakan Lapisan baja untuk perlindungan mekanis.

  5. Outer sheath adalah Lapisan terluar yang tahan terhadap air laut dan tekanan.

Kabel tersebut ditanam di dasar laut oleh kapal khusus yang mampu menyebarkan kabel sepanjang ribuan kilometer.


Kabel Bawah Laut di Indonesia: Jantung Konektivitas Digital

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di sepanjang khatulistiwa. Dengan kondisi geografis seperti ini, membangun jaringan komunikasi yang andal menjadi tantangan tersendiri. Infrastruktur darat tidak dapat menjangkau seluruh wilayah, sehingga kabel bawah laut menjadi pilihan strategis untuk menghubungkan antar pulau dan dunia internasional saat ini.

Sistem Kabel Internasional

Indonesia terhubung dengan berbagai sistem kabel bawah laut internasional yang menghubungkan dengan negara-negara yang berada di benua Asia, Australia, Eropa, dan Amerika. Beberapa sistem kabel penting yang melibatkan Indonesia antara lain:

  • SEA-ME-WE (South East Asia – Middle East – Western Europe)
    Yaitu sistem kabel yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Eropa melalui jalur Timur Tengah.

  • APG (Asia Pacific Gateway)
    Saat ini menghubungkan negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

  • IGG (Indigo Global Gateway)
    Merupakan kabel yang menghubungkan Indonesia langsung dengan Australia dan Amerika Serikat.

  • SMW-5 dan B3JS
    Sistem kabel yang terbaru dan memiliki kapasitas besar dan tingkat keandalan tinggi, SMW5 menghubungkan Singapura ke beberapa lokasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sementara B3JS (Jakarta-Bangka-Bintan-Batam-Singapura) menghubungkan Jakarta Bintan Batam Bangka dan Singapura.

Sistem Kabel Domestik

Selain kabel internasional, Indonesia juga memiliki jaringan kabel domestik yang sangat penting, antara lain:

  • Palapa Ring
    Proyek nasional yang membangun infrastruktur kabel serat optik dari Sabang sampai Merauke. Proyek ini terbagi dalam tiga wilayah yaitu wilayah Barat, wilayah  Tengah, dan wilayah Timur. Palapa Ring menjadi tulang punggung digitalisasi di berbagai wilayah terpencil dan perbatasan yang berada di Indonesia.

  • Matrix Cable System dan Jasuka (Java-Sumatra-Kalimantan)
     Sistem kabel yang menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia dan digunakan oleh berbagai operator telekomunikasi.

Mengapa Kabel Bawah Laut Lebih Diandalkan Dibanding Satelit?

Meskipun satelit masih digunakan, terutama di wilayah yang sangat terpencil, kapasitasnya jauh lebih terbatas dibanding kabel bawah laut. Beberapa alasan utama mengapa kabel bawah laut menjadi pilihan utama adalah:

  1. Kapasitas dan kecepatan tinggi
     Kabel serat optik mampu membawa data dalam jumlah sangat besar dan kecepatan tinggi, cocok untuk kebutuhan internet masa kini.

  2. Latensi rendah
     Karena sinyal cahaya dalam kabel bergerak lebih cepat dibandingkan transmisi radio dari satelit, latensi komunikasi melalui kabel jauh lebih rendah.

  3. Stabilitas lebih baik
     Kabel bawah laut lebih stabil dalam jangka panjang karena tidak tergantung pada kondisi cuaca seperti halnya satelit.

  4. Efisiensi biaya
     Setelah instalasi, biaya operasional kabel lebih murah dibandingkan biaya penggunaan satelit dalam jangka panjang.

Risiko dan Tantangan Infrastruktur Kabel Bawah Laut

Meskipun andal, kabel bawah laut tetap memiliki risiko dan tantangan yang perlu diantisipasi:

1. Kerusakan Fisik

Kerusakan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Jangkar kapal yang tidak sengaja menjatuhkan beban di atas jalur kabel.

  • Aktivitas penangkapan ikan menggunakan alat berat.

  • Gempa bumi dan aktivitas tektonik.

  • Gigitan dari hewan laut, meskipun ini jarang terjadi.

2. Pemeliharaan yang Rumit

Karena berada di dasar laut, perbaikan kabel memerlukan waktu dan biaya besar. Proses perbaikan harus dilakukan oleh kapal khusus yang dapat mengangkat kabel ke permukaan untuk diperbaiki, lalu meletakkannya kembali ke dasar laut.

3. Ancaman Keamanan Siber

Selain kerusakan fisik, kabel bawah laut juga menjadi target potensial dalam konflik siber atau geopolitik. Negara-negara besar semakin menganggap kabel bawah laut sebagai infrastruktur strategis yang harus dilindungi dari penyadapan atau sabotase.

Masa Depan Kabel Bawah Laut

Dengan meningkatnya kebutuhan akan internet berkecepatan tinggi, permintaan terhadap sistem kabel bawah laut terus tumbuh. Perusahaan teknologi global seperti Google, Meta (Facebook), Amazon, dan Microsoft kini ikut terlibat dalam pembangunan kabel bawah laut secara langsung untuk menunjang layanan cloud mereka.

Indonesia, sebagai negara strategis di kawasan Asia Pasifik, akan terus menjadi titik penting dalam jalur kabel bawah laut global. Investasi dalam infrastruktur ini akan berdampak besar terhadap perkembangan ekonomi digital nasional, termasuk dalam bidang fintech, e-commerce, layanan kesehatan digital, hingga pendidikan jarak jauh.

Teknologi yang Berkembang

Pengembangan kabel generasi baru kini mengarah pada:

  • Kabel dengan kapasitas hingga puluhan terabyte per detik (Tbps).

  • Teknologi open cable yang memungkinkan berbagai operator menggunakan satu sistem.

  • Sistem monitoring real-time untuk mendeteksi gangguan dan melakukan pemeliharaan preventif.

Meski berada jauh di dasar laut, peran dari kabel laut sangat vital dalam menopang hampir seluruh aktivitas digital masyarakat Indonesia. Lebih dari 99% trafik internet di Indonesia bergantung pada infrastruktur ini. Memahami keberadaan dan pentingnya kabel bawah laut dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga dan mengembangkan infrastruktur digital nasional. Ke depan, investasi, inovasi, dan perlindungan terhadap kabel bawah laut akan menjadi faktor kunci dalam memastikan Indonesia tetap terhubung dan kompetitif di kancah global. Kunjungi website mycarrier.telkom.co.id untuk mendapatkan informasi terbaru lainnya.


Apakah informasi ini membantu?

Related Article