HomeArticleMenjaga Kesehatan Mental Tim Anda selama Lonjakan COVID-19
article-image

02 August 2021

Menjaga Kesehatan Mental Tim Anda selama Lonjakan COVID-19

Di semua industri, pandemi secara global mempengaruhi kondisi keuangan, fisik, dan psikologis pekerja. HBR dan Mind Share dalam survei global menemukan bahwa 42% responden mereka telah mengalami penurunan kesejahteraan mental sejak pandemi dimulai. MHA dan Faas Foundation juga melaporkan bahwa 83% karyawan merasa terkuras secara emosional selama bekerja. Penelitian lain oleh Ginger juga menunjukkan bahwa stres sedang hingga ekstrem mempengaruhi 88% pekerja selama pandemi.


Bagaimana dunia saat ini terungkap dapat secara signifikan mempengaruhi kesehatan mental karyawan, dan peran pemimpin bisnis, manajer, dan pengawas untuk merawat karyawan mereka tidak pernah lebih penting. Sayangnya, sebuah penelitian melaporkan bahwa 59% karyawan tidak menerima cukup banyak dukungan dari para pemimpin mereka untuk mengelola stres mereka selama pandemi yang sedang berlangsung. Karena kesehatan mental karyawan harus menjadi prioritas saat ini, bagaimana seorang pemimpin dapat mendukung timnya sambil mendukung kesejahteraan mereka?


  1. Mengumpulkan dan Menilai Data Tentang Kesejahteraan Karyawan

Memetakan kondisi kesehatan mental tim Anda saat ini adalah cara yang baik untuk memulai. Anda mungkin ingin memulai pertemuan informal atau membuat formulir online yang memungkinkan anggota tim Anda untuk berbagi kekhawatiran mereka dengan aman dan nyaman tentang kondisi saat ini. Setelah mengidentifikasi masalah, pikirkan cara-cara di mana anggota tim dapat saling membantu. Konsultasikan dengan ahli jika perlu. Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan mental karyawan Anda dapat menjadi langkah pertama yang efektif untuk membuat semua orang bangkit kembali.


  1. Mengakui Perjuangan: Masalah Keuangan, Isolasi, Kerugian

Di antara perjuangan terkait pandemi yang paling umum, karyawan mungkin menghadapi masalah keuangan, isolasi, dan kehilangan. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa 58% karyawan yang terkena dampak pandemi khawatir tidak memiliki cukup biaya hidup atau situasi darurat mereka. Orang lain mungkin merasa terisolasi karena tidak dapat bertemu orang yang mereka cintai secara langsung. Selama lonjakan kasus, beberapa mungkin kehilangan keluarga dan teman-teman mereka. Setiap orang mengalami masa-masa sulit, dan paling tidak yang dapat dilakukan seorang pemimpin adalah mengakuinya.


  1. Prioritaskan, tetapi Jaga Hal-Hal Fleksibel

Jika sebagian besar tim Anda menahan banyak tekanan dan stres, mungkin ada turbulensi dalam kinerja, yang dapat mempengaruhi penyelesaian tugas. Dalam situasi seperti itu, seorang pemimpin dapat dengan bijak memprioritaskan tugas dan mengelola bagaimana tugas ditugaskan. Menunda tugas yang kurang mendesak dapat berarti banyak bagi beberapa anggota tim Anda. Beberapa orang lain mungkin mengalami kelelahan Zoom karena konferensi, rapat, dan panggilan tanpa henti. Memberikan tiket terjadwal karena tidak menghadiri pertemuan dapat membantu tim Anda fokus pada hal-hal yang perlu mereka hadapi.

 

  1. Berkomunikasi dengan Transparansi, Kejujuran, dan Empati

Studi Qualtrics dan SAP menemukan bahwa karyawan yang manajernya tidak berkomunikasi dengan baik adalah 23% lebih mungkin mengalami penurunan kesejahteraan mental mereka. Jika komunikasi telah menjadi hambatan bagi kerja tim Anda, sekarang saatnya untuk memperbaikinya. Perhatikan bagaimana Anda berkomunikasi dengan karyawan Anda dan bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain. Pastikan semua orang tahu kapan pun pembaruan muncul. Mulailah memberikan umpan balik dan pujian yang lebih konstruktif. Tunjukkan beberapa pemahaman setiap kali seseorang membuat kesalahan.


  1. Terakhir tapi tidak sedikit... Tetap Waras

Pada saat-saat ketika semua orang di tim Anda merasa sedih, Anda harus tetap sehat. Pastikan Anda memperhatikan kondisi kesehatan mental Anda sendiri. Anda tidak dapat melayani dari kapal kosong. Mulailah mengurus diri sendiri. Beri diri Anda beberapa memperlakukan dan tepukan di belakang. Maafkan diri Anda atas kesalahan konyol yang telah Anda lakukan. Dengan menjaga keadaan psikologis Anda tetap sehat, Anda tidak hanya berbicara tentang mempromosikan kesehatan mental yang baik, tetapi Anda dapat menginspirasi orang lain di tim Anda dan mungkin mencerahkan hari seseorang, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk melanjutkan.

Is this information helpful?

Related Article