16 September 2020
Bagaimana Perusahaan Menggunakan Big Data untuk Kinerja Maksimum
Analisis menunjukkan bahwa data tumbuh pada tingkat yang hampir eksponensial. International Data Corp. memperkirakan bahwa pada tahun 2020, setiap orang di bumi akan menghasilkan rata-rata sekitar 1,7 MB per detik. Di sinilah gagasan Big Data berperan.
Big Data tidak diragukan lagi telah menjadi pengubah permainan besar di industri modern selama beberapa tahun terakhir. Laporan analisis data terbaru dari Dresner Advisory Services menyimpulkan bahwa 53% perusahaan mengadopsi analitik Big Data.
Pertimbangkan penerapan Big Data di organisasi Anda, berikut adalah beberapa studi kasus tentang bagaimana perusahaan menggunakan Big Data untuk mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.
Big data untuk retensi dan akuisisi pelanggan di industri perbankan
Citigroup telah dengan hati-hati menilai potensi penggunaan analitik Big Data dalam organisasi mereka, termasuk peluang dalam hal manfaat dan biaya.
Salah satu area operasi Citi di mana analitik Big Data telah berhasil diimplementasikan adalah dalam retensi dan akuisisi pelanggan.
Baca juga: Terapkan Big Data di Organisasi Anda, Sekarang Saatnya!
Big data secara efektif digunakan untuk menganalisis data dan menargetkan pengeluaran promosi menggunakan machine learning dan algoritma.
Tidak hanya itu, Citigroup juga menggunakan Big Data untuk memindai catatan transaksional untuk menemukan anomali untuk mengidentifikasi biaya yang salah, tidak biasa, atau curang.
Dengan Big Data, Citigroup dapat melihat potensi masalah dengan cepat, atau bahkan sebelum itu terjadi melalui predictive modelling.
Big data untuk mendorong keputusan pembelian pelanggan di industri ritel
Walmart, retailer terbesar di dunia, menggunakan Big Data untuk menemukan pola yang dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi produk kepada pengguna, berdasarkan produk mana yang disatukan.
Penggunaan Big Data di Walmart terbukti meningkatkan tingkat konversi pelanggan dan mendorong keputusan pembelian pelanggan yang lebih baik.
People Also Read: Biarkan Big Data Memberi Kekuatan pada Pengambilan Keputusan Strategis Anda di 2021
Dengan Big Data, Walmart dapat mengoptimalkan pengalaman berbelanja pelanggan serta meningkatkan efisiensi logistik. Big Data juga berhasil digunakan di Amazon.
Mengadopsi model "semuanya di bawah satu atap", yang menghasilkan sejumlah besar pilihan, Amazon menggunakan Big Data yang dikumpulkan dari pelanggan saat mereka menelusuri untuk membangun dan menyempurnakan mesin rekomendasinya.
Semakin Banyak Amazon tahu tentang pelanggan mereka, semakin baik ia dapat memprediksi apa yang ingin dibeli pelanggan mereka.
Big data untuk inovasi yang lebih cepat dalam industri barang konsumen yang bergerak cepat
Procter &Gamble (P&G) menggunakan Big Data untuk membuat kurva S berikutnya untuk analitik dan insight untuk menemukan cara yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah untuk menjangkau pelanggan mereka.
Menggabungkan Big Data dan ilmu perilaku, P&G menggunakan teknologi untuk lebih memahami perilaku pelanggan mereka dan konteks yang membentuk mereka.
Analisis ini sangat penting untuk mengembangkan kampanye pemasaran yang sukses dan inovasi yang lebih cepat ketika mengembangkan produk baru.
Hasil yang diharapkan dari penggunaan Big Data adalah untuk mendapatkan wawasan nyata sehingga dapat menginformasikan pengembangan dan distribusi produk menjadi lebih baik.
Pertimbangkan untuk menerapkan Big Data di organisasi Anda, beberapa studi kasus tentang bagaimana perusahaan menggunakan Big Data untuk mengoptimalkan kinerja bisnis mereka yang disebutkan di atas dapat menjadi referensi yang baik untuk bisnis Anda.
Dari industri mana pun bisnis Anda, Big Data Indonesia memungkinkan perusahaan untuk menganalisis dataset besar, memberikan wawasan, dan meningkatkan kepuasan yang mengarah pada pertumbuhan bisnis.
Apakah informasi ini membantu?