BerandaArtikelEstimasi Pertumbuhan Data Center Di Indonesia
article-image

28 November 2022

Estimasi Pertumbuhan Data Center Di Indonesia

Tren pertumbuhan data center di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya permintaan perihal data center.

Asia Tenggara adalah salah satu pasar data center dengan pertumbuhan tercepat secara global, didorong oleh peningkatan adopsi layanan cloud, kemunculan layanan 5G, dan adopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, big data, dan IoT. Investasi oleh operator data center di wilayah ini juga telah meningkat, terutama dalam aspek colocation dan hyperscale.

Pasar data center di Asia Tenggara memiliki potensi penambahan kapasitas kumulatif lebih dari 2.400 MW antara tahun 2022 dan 2027. Pada tahun 2021, Singapura bahkan mencapai lebih dari 55% dari total kapasitas di Asia Tenggara. Menawarkan layanan yang didukung oleh internet, cloud, telekomunikasi, dan penyedia layanan lokal. Koneksi jaringan serat optik bawah laut membawa lebih dari 90% lalu lintas internet dunia. Singapura memiliki koneksi serat optik yang kuat ke pasar data center APAC yang penting dan terus memperluas kapasitasnya. Negara-kota tersebut sekarang telah memulai fase percontohan pada kuartal kedua tahun 2022, di mana izin bangunan untuk data center akan diberikan sesuai dengan ketentuan.

Terdapat beberapa pendatang baru di kawasan Asia Tenggara, dan proyek baru diumumkan dan direncanakan untuk tahun-tahun mendatang. Perusahaan-perusahaan ini termasuk GDS, ESR Cayman, data center Vantage, data center Pertama, dan EdgeConneX. Seiring dengan meningkatnya permintaan, pemerintah pusat juga mencoba untuk menarik investasi asing langsung dari penyedia layanan data center dengan memperkuat koneksi internet di Indonesia.

Operator data center seperti Equinix dan Big Data Exchange (BDx) telah mengadopsi energi terbarukan di data center mereka. Negara-negara Asia Tenggara bekerja untuk meningkatkan ketahanan dan menarik investasi dari operator data center global. Sama dengan Indonesia. Pasar data center Indonesia bernilai US$ 1.785,2 juta pada tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai US$ 3.354,41 juta pada tahun 2026 dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 11,4% selama periode perkiraan 2021-2026. Memang peringkat indeks daya saing Indonesia lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Namun, potensi pendapatan bisnis operator data center Indonesia cukup besar.

Indonesia saat ini, kita melihat maraknya pemain asing dan lokal yang membangun data center. Dalam pengumumannya pada Agustus 2022, PT DCI Indonesia memperkirakan permintaan ini akan tumbuh rata-rata sekitar 20% per tahun.

Data center sendiri memfasilitasi perusahaan-perusahaan untuk melengkapi aplikasi dan data penting mereka. Dara center dirancang berdasarkan jaringan penyimpanan dan sumber daya komputasi yang memungkinkan transfer aplikasi dan data bersama. Elemen utama dari desain data center meliputi router, firewall, sistem penyimpanan, sakelar, server, dan pengontrol pengiriman aplikasi.

Pasar data center Indonesia tersegmentasi berdasarkan infrastruktur (infrastruktur kelistrikan (sistem UPS), infrastruktur mekanis (rak), konstruksi umum, infrastruktur TI), tipe tier (tier I dan II, tier III, tier IV), dan akhir pengguna (perbankan, jasa keuangan, dan asuransi, IT dan telekomunikasi, pemerintah dan pertahanan, dan kesehatan).

Sudah siap menyambut segala potensi optimasi Data Center untuk organisasi Anda? Konsultasikan dengan Telkom DWS!

Apakah informasi ini membantu?

Related Article