28 May 2025
SMS A2P : Bagaimana Proyeksi Bisnis A2P Depannya?
Meskipun dunia digital terus dibanjiri berbagai aplikasi perpesanan instan, SMS A2P (Application-to-Person tetap menunjukkan daya tahan dan pertumbuhan yang mengesankan. Layanan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berevolusi menjadi pilar komunikasi penting di sektor keuangan, pemerintahan, e-commerce, kesehatan, dan layanan publik. Lalu, bagaimana proyeksi masa depan SMS A2P? Apakah ia akan tetap relevan? Atau justru tergantikan oleh teknologi lain? Mari kita ulas lebih dalam.
Menurut berbagai riset industri (seperti Juniper Research dan Mobilesquared), pasar SMS A2P global diproyeksikan terus tumbuh hingga 2027, dengan nilai transaksi yang mencapai miliaran dolar. Pendorong utama pertumbuhan ini antara lain:
Tingginya kebutuhan akan notifikasi real-time** seperti OTP dan transaksi keuangan.
Keterbatasan internet di beberapa wilayah** membuat SMS masih menjadi solusi paling universal.
Kebutuhan akan komunikasi yang terpercaya** dan terverifikasi, terutama untuk layanan yang melibatkan data sensitif.
Indonesia dengan penetrasi seluler yang sangat tinggi (lebih dari 360 juta koneksi seluler per 2024), merupakan pasar yang sangat potensial untuk SMS A2P. Proyeksi penggunaan SMS A2P di Indonesia akan tetap kuat di beberapa sektor:
Fintech dan Perbankan
Otentikasi dua faktor (2FA), notifikasi transaksi, pengingat tagihan.
SMS akan tetap dipilih karena cepat, tidak tergantung koneksi internet, dan mudah diakses oleh semua kalangan.
Pemerintah dan Layanan Publik yaitu untuk Pemberitahuan bantuan sosial, peringatan bencana, dan pengumuman layanan kesehatan tetap efektif disampaikan via SMS.
Retail dan E-Commerce
Konfirmasi pesanan, status pengiriman, hingga promosi berbasis lokasi (LBA).
Meskipun terlihat sederhana, SMS A2P terus berevolusi. Di masa depan, kita akan melihat:
Smart Routing & AI-based Delivery Optimization: pengiriman SMS lebih efisien dan akurat berdasarkan perilaku pengguna.
Analitik Real-time dan Automasi : kampanye melalui SMS akan digabungkan dengan data customer journey.
Integrasi Omnichannel : SMS menjadi bagian dari komunikasi lintas kanal bersama WhatsApp, email, dan juga push notification.
Verifikasi yang Lebih Canggih (Verified SMS) : Google telah mulai untuk mendukung SMS yang dapat terverifikasi sehingga pesan tidak dapat dipalsukan.
Tantangan SMS A2P ke Depan
Meskipun masa depan SMS A2P cerah, ada tantangan yang harus diatasi:
Tingginya potensi penyalahgunaan (phishing, spam) perlu penerapan filtering dan pengawasan yang ketat.
Kompetisi dari platform OTT (Over-the-Top) seperti WhatsApp, Telegram, dll.
Kenaikan tarif operator di beberapa negara dapat mempengaruhi margin dan adopsi massal.
Namun, keunggulan SMS dalam hal kesederhanaan, kecepatan, dan universalitas membuatnya tetap unggul di segmen tertentu, terutama untuk fungsi yang bersifat mission-critical.
SMS A2P bukanlah teknologi usang. Justru, ia adalah fondasi penting dalam arsitektur komunikasi modern terutama untuk notifikasi transaksional, otentikasi, dan kampanye berbasis data. Dengan terus berinovasi dan berintegrasi ke dalam strategi omnichannel, SMS A2P tetap akan menjadi solusi pilihan utama, setidaknya untuk 5–10 tahun ke depan. Bagi pelaku bisnis dan penyedia solusi (reseller, integrator, platform digital), inilah saat yang tepat untuk berinvestasi lebih dalam pada solusi A2P, memperkuat sistem keamanan, dan membangun layanan bernilai tambah berbasis SMS.
Apakah informasi ini membantu?