BerandaArtikelMembedakan Big Data dari Ilmu Data
article-image

09 October 2020

Membedakan Big Data dari Ilmu Data

Karena banyak perusahaan sekarang mulai memanfaatkan data untuk membuat pengambilan keputusan berbasis data, banyak kesalahpahaman mengenai perbedaan antara data besar dan ilmu data telah menjadi tak terelakkan.

Big data adalah bidang ilmiah yang berhubungan dengan kumpulan data yang terlalu besar atau terlalu kompleks untuk perangkat lunak pemrosesan data konvensional, dan oleh karena itu, tidak dapat dianalisis menggunakan metode statistik tradisional.

Ilmu Data adalah kombinasi dari statistik, matematika, pemrograman, pemecahan masalah dan pemrosesan data yang inovatif, dengan kemampuan untuk menemukan pola, dengan membersihkan, mempersiapkan, dan menyelaraskan data.

Memahami perbedaan antara Big Data dan Ilmu Data, bisnis dapat mengelola waktu dan sumber daya mereka dengan lebih efektif dan membantu para pemimpin membuat keputusan bijak jangka panjang.

Big data menangani data besar, ilmu data menganalisis data

Jumlah data yang dikumpulkan hari ini sangat besar. Berdasarkan International Data Corp pada tahun 2020, setiap orang di bumi akan menghasilkan rata-rata sekitar 1,7 MB data per detik.

Big Data beroperasi dengan banyak informasi yang dibedakan oleh kecepatan, variasi, dan volume. Namun demikian, dibutuhkan ilmu data untuk memperoleh pengetahuan yang berguna dari Big Data.

Orang Juga Baca: Dampak Big Data untuk Bisnis &Startup

Ilmu Data adalah area yang mencakup bekerja dengan dan menggunakan sejumlah besar data untuk membuat model analitis prediktif.

Big data memproses volume data yang sangat besar dan menghasilkan wawasan, ilmu data memahami pola dalam data dan membuat keputusan.

Untuk memproses data, mengekstrak informasi dan menafsirkan temuan, Big Data menggunakan pemrosesan analitis yang membantu menghasilkan wawasan.

Adopsi data besar sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisasi mana pun. Ini dapat digunakan untuk memprediksi produk atau layanan yang mungkin menjadi tren di pasar, untuk mengurangi risiko operasional, dan bahkan untuk mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan.

Untuk mendapatkan informasi yang tepat dari Big Data, perusahaan membutuhkan Ilmu Data untuk memahami pola dalam data untuk membuat keputusan berbasis data.

Ilmu Data adalah tentang mengumpulkan, memproses, menganalisis dan menggunakan data untuk berbagai tujuan bisnis.

Big data lebih berkaitan dengan teknologi, ilmu data berfokus pada strategi

Dengan menggunakan metode analisis data konvensional, menerapkan Big Data mungkin tidak mungkin dilakukan. Ini membutuhkan model, teknik, perangkat lunak, dan sistem khusus untuk mengekstrak wawasan dan informasi sesuai kebutuhan bisnis.

Sementara itu, Ilmu Data adalah metode ilmiah yang menerapkan ide-ide matematika dan statistik dalam perangkat lunak komputer untuk memproses data besar dengan menggunakan pembersihan data dan teknik penambangan data untuk mempersiapkan dan menyelaraskan data besar untuk analisis cerdas untuk mengekstrak wawasan dan informasi.

Big Data lebih berkaitan dengan teknologi, alat analisis dan perangkat lunak, sementara Data Science berfokus pada strategi untuk keputusan bisnis.

People Also Baca juga: Hyperscale Data Center untuk Meningkatkan Ekosistem Digital di Indonesia

Big Data dan Ilmu Data tidak dapat dipisahkan. Memahami perbedaan utama antara keduanya dapat membantu organisasi Anda untuk memanfaatkan data dan informasi dengan lebih baik.

Perusahaan dapat menggunakan Big Data dan Data Science untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diinginkan pelanggan. Tidak peduli apa industri Anda, menerapkan Big Data Indonesia dapat membantu Anda memahami semua informasi.

Hampir setiap industri saat ini membutuhkan beberapa bentuk Big Data, dan pendidikan Ilmu Data menjadi semakin menguntungkan. Ketika perusahaan tumbuh lebih besar, mereka membutuhkan analisis Big Data yang tepat untuk memenangkan pasar.

Apakah informasi ini membantu?

Related Article